Lahat, Humas
Pelaksanaan rapat koordinasi pengurus Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K2MA) Plus Keterampilan Nasional diwarnai dengan berbagai agenda. Setelah melakukan studi tiru di MAN 1 Bukittinggi, dilanjutkan dengan studi budaya Minangkabau Istana Baso Pagaruyung Bukittinggi, (19/2/2023). Satu kesempatan yang mengesankan adalah dalam studi budaya tersebut adalah seluruh pengurus dapat mengenakan baju daerah Minangkabau dan mengabadikannya. Tak terkecuali Kepala MAN 1 Lahat Dra.Sumila,M.Pd,I yang tampil anggun bak Bundo Kanduang ( pimpinan wanita di Minangkabau).
Dalam kesempatan tersebut, seluruh pengurus K2MA antusias menyimak penjelasan tentang makna dan filosofi dari baju dan rumah adat. Setiap hiasan mengandung makna nilai luhur serta seni yang indah serta menjadi daya tarik pengunjung.
Sumila mengatakan sangat mengagumi budaya tradisional yang indah di Bukittinggi sebagai warisan leluhur bangsa yang wajib dilestarikan. “Setiap budaya mengandung nilai luhur. Nilai luhur inilah yang menjadi jati diri bangsa. Agar jati diri kita tidak hilang maka wajib bagi kita melestarikan budaya. Keanekaragam budaya menunjukkan kekayaan bangsa Indonesia dan kita wajib bangga,” ujar Sumila
“Bukittinggi di Sumatera Barat juga memiliki budaya tradisional yang sangat indah. Baju daerah dan rumah adatnya mengagumkan. Sangat bangga hari ini
kami pengurus K2MA berkesempatan memakai baju daerahnya. Harapannya bisa menjadi contoh riil implementasi dari Bhinekka Tunggal Ika dalam P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Rahmatan lil’alamin di Kurikulum Merdeka,” imbuh Sumila.
Menguatkan yang disampaikan Sumila, Ketua pengurus K2MA Plus Ketrampilan Drs. H. Moh Ali Wafa, M.A. menegaskan bahwa pada setiap rapat koordinasi pengurus diupayakan diselenggarakan di tempat yang berbeda. “Rapat koordinsi pengurus K2MA Plus Ketrampilan diselenggarakan secara bergilir di MA Plus Keterampilan seluruh Indonesia, dengan demikian selain untuk menguatkan program keterampilan juga dalam upaya saling mengenal budaya masing-masing daerah,” ujar Ali Wafa. “Hal ini menjadi penting sehingga semua pengurus menjadi lebih terikat jalinan kekeluargaan dan wadah NKRI,” imbuhnya. (belle)